Donderdag 23 Mei 2013

Khutbah Nikah


بسم الله الرحمن الرحيم

اَلْحَمْدُ للهِ الْمُصَوِّرِ اْلاَجِنَّةِ فِي ظُلَمِ اْلاَرْحَامِ . جَاعِلِ النِّكاَحِ سَبَبًا لِبَقَاءِ نَسْلِ اْلاَنَامِ . وَوَسِيْلَةً اِلىَ اشْتِبَاقِ الشُّعُوْبِ وَاْلاَقْوَامِ . نَاظِمِ عِقْدِ اْلاُلْفَةِ بَيْنَ الزَّوْجَيْنِ اَحْسَنَ نِظَامٍ . وَجَاعِلِ نِظَامِ العَالَمِ مَرْبُوْطًا بِهَذَا اْلاِنْتِظَامِ . اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلىَ هَذِهِ النِّعَمِ العِظَامِ . وَاَشْكُرُهُ عَلىَ مَا اَوْلاَناَ مِنْ بَدَائِعِ اْلاِكْرَامِ . اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ . شَهَادَةً مُوَسِّلَة ً اِلىَ دَارِ السَّلاَمِ . وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ اْلقَائِلُ : حُبِّبَ اِلَيَّ مِنْ دُنْياَكُمْ ثَلاَثٌ . اَلنِّسَاءُ وَالطِّيْبُ وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلاَةِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . اَمَّابَعْدُ : فَإِنَّ النِّكاَحَ سُنَّةٌ مَرْغُوْبَةٌ وَطَرِيْقَةٌ مَحْبُوْبَةٌ . لأَِنَّ بِهِ بَقَاءَ التَّنَاسُلِ وَدَوَامَ التَّوَاسُلِ . وَقَدْ قَالَ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ . اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَمِنْ اَياَتِهِ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوْا اِلَيْهاَ وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً . اِنَّ فِي ذَالِكَ لاَ َيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ . وَقَالَ رَسُوْلُهُ اْلاَكْرَمُ وَحَبِيْبُهُ اْلاَعْظَمُ صَلىَّ الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلنِّكاَحُ سُنَّتِيْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ . وَهَذَا عَقْدٌ مُباَرَكٌ مَيْمُوْنٌ . وَاجْتِمَاعٌ عَلىَ حُصُوْلِ خَيْرٍ يَّكُوْنُ فِيْهِ عَقْدُ بَيْنَ ........ بِنْ ......... عَلىَ .......... بِنْتِ ............ فَاَسْأَلُ الله َ اَنْ يُلْقِيَ بَيْنَهُمَا اْلمَحَبَّةَ وَالْوِدَادَ وَاَنْ يَرْزُقَهُمَا النَّسْلَ الصَّالِِِحَ مِنَ اْلبَنَاتِ وَاْلاَوْلاَدِ . اَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ الله َ اْلعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِساَئِرِ اْلمـُسْلِمِيْنَ وَاْلمـُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وََاْلمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ : اَسْتَغْفِرُ الله َ اْلعَظِيْمَ . اَلَّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ : 3×
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله ُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله 
اُوْحِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى الله : اُزَوِّجُكَ عَلىَ مَا اَمَرَ الله ُ تَعَالىَ بِهِ مِنْ اِمْسَاكٍ بِمَعْرُوْفٍ اَوْتَسْرِيْحٍ بِاِحْسَانٍ : ياَ اَخِيْ ........... بِنْ ............ اَنْكَحْتُكَ وَزَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ : .......... بِنْتِ ............ مُوَكِّلِيْ بِمَهْرِ : {ثِيَابِ الصَّلاِةِ اَوْ ثِياَبِ المَرْءَةِ اْلمُسْتَمِلَةِ لِلصَّلاَةِ} حَالاً .
- قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيْجَهَا بِالْمَهْرِ اْلمَذْكُوْرِ وَرَضِيْتُ بِهِ

Sondag 12 Mei 2013

Pahala Membantu Tetangga dan Anak Yatim dibanding Haji



Pada suatu masa ketika Abdullah bin Mubarak berhaji, tertidur di Masjidil Haram. Dia telah bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit lalu yang satu berkata kepada yang lain, “Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?”
Jawab yang lain, “Enam ratus ribu.”
Lalu ia bertanya lagi, “Berapa banyak yang diterima ?”
Jawabnya, “Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq.”

Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Dan ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya.
Jawab orang itu, “Muwaffaq.”
Lalu abdullah bin Mubarak bertanya padanya, “Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai darjat yang sedemikian itu?”
Jawab Muwaffaq, “Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat kerana keadaanku, tetapi mendadak aku mendapat wang tiga ratus diirham dari pekerjaanku membuat dan menampal sepatu, lalau aku berniat haji pada tahun ini sedang isteriku pula hamil, maka suatu hari dia tercium bau makanan dari rumah jiranku dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah jiranku dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita jiranku itu.

Jawab jiranku, “Aku terpaksa membuka rahsiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, kerana itu aku keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai himar di suatu tempat, lalu aku potong sebahagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu.”
Ketika aku mendegar jawapan itu, aku segera kembali ke

rumah dan mengambil wang tiga ratus dirham dan keserahkan kepada jiranku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan wang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu.

“Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku.” Kata Muwaffaq lagi.
Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahwa membantu jiran tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim.
Rasulullah ada ditanya, “Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga.”
Jawab Rasulullah, “Jadilah kamu orang yang baik.”
Orang itu bertanya lagi, “Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahwa aku telah berbuat baik?”

Jawab Rasulullah, “Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat.”



Jejak Fir'aun abad 21

Al Qur’an baru akan menjadi petunjuk dan pedoman bagi setiap muslim manakala ia meyakini bahwa kisah dan perumpamaan yang Allah berikan ditujukan untuk dirinya, bukan hanya untuk kaum yang hidup di masa lalu. Umar ra. pernah berkata, “ Kaum-kaum itu telah berlalu, dan tidak ada lagi yang dimaksudkan oleh kitabullah itu selain diri kalian”.
Merupakan sunnatullah, bahwa apa yang menimpa dan terjadi pada masa lalu juga akan terjadi di masa yang akan datang. Inilah hukum alam, sunnatullah yang tidak akan berubah dan tidak bergeser. Peristiwa yang lampau bisa hadir kembali dengan nama tempat, tokoh, waktu dan karakter yang berbeda namun memiliki esensi dan susbstansi yang sama.
Sesungguhnya Al Qur’an adalah cahaya dan petunjuk, dan Al Qur’an berisikan permisalan yang bertaburan pada setiap surat dan ayatnya. Kilauan “mutiara permisalan” yang ada di dalamnya seakan-akan hadir dan begitu nyata dalam kehidupan kita. Sehingga bagi orang yang hatinya hidup, pendengarannya tidak tuli dan matanya tidak buta, Allah akan memudahkan baginya untuk mengambil pelajaran.
Salah satu yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an adalah kisah Musa dan pergulatannya melawan rezim Fir’aun. Mereka yang senantiasa mentadabburi ayat-ayat tentang kisah Musa akan mendapati isyarat tersembunyi akan hakikat “tatsniah wa zaujiah” ~ hal yang menunjukkan makna dua dan berpasangan. Satu misal Musa berjumpa dengan “dua orang yang berkelahi”, Musa menemui “dua wanita yang hendak mengambil air”, Musa juga menyetujui perjanjian dengan lelaki shalih ~Syu’aib~ untuk mengambil “ajalain” ~ dua pilihan waktu bekerja. Allah juga memberikan “dua tanda ~ burhanani” kepada Musa. Fir’aun dan tentaranya menyebut bahwa Musa dan Harun adalah “dua tukang sihir yang nyata”, kemudian makna “tatsniah” itu ditutup dengan kalimat “Ulâika yu’tauna ajrahum marratain ~ mereka itulah yang akan diberikan ganjaran dua kali lipat.
Jika sedemikian banyak isyarat “tatsniah” yang Allah paparkan dalam kisah tersebut, akankah perjalanan Musa akan terulang untuk yang kedua kalinya ?
Bahkan Kisah perjalanan Musa itu akan terulang untuk yang kedua kalinya !!!!!
Bukti ini semua adalah sebagaimana yang banyak disebutkan dalam kitabullah tentang adanya sunnatullah yang tidak akan berubah dan tidak bergeser. Allah telah menjelaskan bahwa umat-umat terdahulu yang berbuat maksiat dan kemungkaran telah dihancurkan, dan Allah akan menjadikan peristiwa kehancuran mereka sebagai permisalan, dan Allah jadikan permisalan itu bagi generasi setelahnya. Salah satunya adalah dalam surat Az Zukhruf, disebutkan bahwa Fir’aun telah mendustakan Musa, lalu Allah murka kepada Fir’aun atas sikapnya. Apa yang Allah timpakan kepadanya ?
Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut), dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran ~Salafan~ dan contoh ~matsalan~ bagi orang-orang yang kemudian. (QS. Az Zukhruf : 55-56)
Ayat di atas menegaskan bahwa Fir’aun dan seluruh pasukannya yang ditenggelamkan adalah salafan (umat yang terdahulu), kelak akan muncul di belakang mereka umat lain ~khalafan~ yang juga akan mengalami hal serupa. Tentang ayat di atas, Imam Asy Syaukani berkata dalam Fathul Qadir, “(yang dimaksud dengan) wa matsalan lil âkhirîn adalah menjadi ibrah dan pelajaran bagi orang yang setelahnya, atau akan ada kisah ajaib yang terjadi persis sebagaimana kisah (Fir’aun yang ditenggelamkan).
Beberapa analisa di bawah ini diyakini oleh penulis (Syaikh Shalahuddin Abu Arafah) bahwa fenomena Fir’aun dan Musa tengah berlangsung di hadapan kita :
Fir’aun bukanlah nama orang. Ia sebuah gelar yang dimiliki seorang penguasa Mesir. Fir’aun memiliki makna “Al Baitul Kabir mabniun minal Hajar Al Abyadh, RUMAH BESAR yang terbuat dari BATU PUTIH”. Sebuah kalimat yang lebih mudah diingat dengan kata “GEDUNG PUTIH”. Jika sejarah mengenal tokoh pembantai yang bernama Ramses I dan II, saat ini dunia menyaksikan Bush I dan II, penguasa GEDUNG PUTIH yang banyak melakukan pendzaliman terhadap umat islam.
Sejarah juga mencatat tokoh Musa bin Imran, seorang pemuda bertubuh jangkung, berjalan dengan tongkat, seakan-akan ia berasal dari Bani Syanu’ah –sebuah kabilah yang berada di selatan Yaman. Musa –yang di saat kecil pernah diasuh oleh Fir’aun – kini datang ke Mesir untuk membebaskan kaumnya dari cengkraman kedzaliman Fir’aun. Dalam perjuangan membebaskan kaumnya, Musa bergerak dengan “caranya sendiri”. Ia melihat bahwa kalimat santun dan dakwah yang lemah lembut tidak sedikitpun membuat Fir’aun sadar.
Dengan segala kesombongan dan keangkuhannya, Fir’aun mengerahkan seluruh tukang sihirnya. Senjata Tongkat dan Tali menjadi andalan utama untuk menteror setiap pengikut Musa. Pembantaian tidak lagi hanya menimpa bayi-bayi tak berdosa, namun setiap orang yang mengikuti jejak Musa, bahkan sekedar simpati kepadanya.
Bukan sekedar teror fisik yang ditimpakan Fir’aun kepada kaum Musa, Fir’aun yang dibantu oleh Haman juga menggunakan perang opini untuk menyudutkan Musa. Dengan jargon perang melawan kelompok “Syirzimah-Qalilun”, sebuah istilah Fir’aun yang bermakna “kelompok Teroris dan Minoritas” Fir’aun terus memburu Musa dimanapun ia berada.
Saat ini dunia barat dan timur menyaksikan, seorang pemuda jangkung –193 cm – dengan kulit cenderung hitam, hidung mancung, dan berjalan dengan tongkat. Ia keturunan Bani Syanu’ah, sebuah kabilah di wilayah Yaman. Nama yang diberikan orang tuanya memiliki makna lambang keberanian, tangguh dan perkasa. Usamah – yang berarti singa – yang di usia remajanya pernah mendapat “asuhan” Amerika, kini “datang” kembali ke tanah airnya untuk membebaskan negrinya dari cengkraman Kedzaliman Fir’aun Gedung Putih. Kalimat santun dan lemah lembut Usamah sama sekali tidak membuat hati penguasa Gedung Putih terbuka. Pesan nabi “Usirlah seluruh orang musyrik dari Jazirah Arab” yang disampaikan Usamah dengan bahasa santunnya harus menuai pencekalan dan pencabutan kewarganegaraannya.
Sejarah mencatat bahwa Musa pergi ke Madyan dan dilindungi oleh Syu’aib “penguasa Madyan”, lalu menikah dengan salah seorang putrinya kemudian berangkat bersama Harun untuk membuat perhitungan dengan Fir’aun. Saat ini dunia juga menyaksikan bahwa Usamah pergi ke Afghanistan, dilindungi oleh Mulla Umar –pemimpin Thaliban, lalu menikah dengan salah satu putrinya. Kini Usamah dan Ayman Adz Dzawahiri akan berangkat untuk membuat perhitungan dengan Fir’aun Gedung Putih.
Banyak sekali komparasi antara fenomena Fir’aun Ramses II dengan Bush II junior juga antara Musa as dan sosok Syaikh Usamah yang di paparkan oleh penulis. Lebih dari 20 keserupaan antara karakter keduanya. Dan yang cukup mengejutkan, Fir’aun Ramses II hanya berkuasa 8 tahun, setelah itu Allah tenggelamkan, lalu tamatlah kisah Fir’aun di laut merah. Akankah Bush II juga mengalami hal yang serupa sebagaimana ramses II ? Benarkah Amerika akan hancur di awal 2009 ?

Kematian tiap hari makin dekat


Sadarkah Saudaraku bahwa kematian itu nyata dan yang hidup akan menerima akhir hidupnya, Kecuali ALLAH SWT. YANG MAHA HIDUP.
janganlah engkau mencintai yang ada di dunia ini lebih cinta kamu dengan ALLAH SWT kelak kamu akan tergolong orang-orang merugi.


TAK ADA YANG ABADI


"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya," (QS Ali 'Imran [3]: 185).

Al Maut (kematian) senantiasa datang tiba-tiba, tanpa kompromi, tidak bisa diprediksi, dan tak peduli kondisi yang didatanginya.
Baru-baru ini, seorang peserta Kejurnas Karate tiba-tiba jatuh tersungkur meninggal dunia di tengah pertandingan. Seorang tersangka korupsi didatangi kematian selesai ia joging di dalam penjara. Seorang pejabat mendadak wafat ketika serah terima jabatan.
Ada pula yang menghadap Allah swt saat lelap tidur, bersujud dalam shalat, dan setelah bertarung melawan penyakit. Sebagian lagi wafat dalam peperangan, kecelakaan atau bencana alam.

Kematian itu sunnatullah
Ayat di atas menegaskan bahwa kematian adalah sunnatullah. Setiap orang pasti akan merasakannya. Ada jutaan wasilah (cara) dan sebab kematian yang setiap saat mengintai seseorang dan tak dapat dihindari.
Allah berfirman, "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh..."  (QS An-Nisaa' [4]: 78).

Dalam kajian Imam Ibnu Katsir rahimahullah disebutkan, Allah Ta'ala memberitahu kepada semua makhluk-Nya bahwasanya tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal," (QS Ar-Rahmaan [55]: 26-27).

Maka, hanya Allah yang Mahahidup dan tetap kekal. Dia-lah Yang Mahaakhir sebagaimana Dia Yang Mahaawal. Di dalam ayat tersebut terdapat takziyah untuk semua umat manusia bahwa tidak ada seorang pun di muka bumi yang kekal (Tafsir Ibnu Katsir, I/386).

Sementara Sayyid Quthb rahimahullah dalam Fi Zhilali'l Qur'an (I/532-533) ketika menafsirkan ayat tersebut menyampaikan, ada sebuah hakikat/kenyataan yang harus tertancap kuat dalam jiwa. Yaitu  bahwa kehidupan di muka bumi ini temporer, terikat oleh ajal, kemudian datanglah keberakhirannya, tidak bisa tidak.Orang-orang shalih akan mati, demikian pula orang-orang thalih (lawan shalih/buruk). Begitu juga para mujahid (pejuang), orang-orang yang malas berjuang, mereka yang memuliakan dirinya (dan konsisten) dengan akidah, dan orang-orang yang menghinakan dirinya kepada orang yang diperbudak (oleh nafsu dan kekuasaan). Anak-anak, orangtua, orang yang sakit, yang sehat, yang kuat fisiknya, yang lemah, semuanya akan mati.

“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” Setiap jiwa akan merasakan “tegukan” ini dan meninggalkan kehidupan fana. Tidak ada yang berbeda antara satu jiwa dengan jiwa yang lain dalam merasakan tegukan dari ”gelas” yang meliputi/mengelilingi semua jiwa. Pembedanya hanyalah nilainya (value) dan tempat persinggahan terakhirnya.

”Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan."
Penyebutan penyempurnaan ganjaran atas ketaatan dan kemaksiatan di sini memberi isyarat tentang sebagian ganjaran yang baik maupun yang buruk yang sampai kepada manusia di dunia atau di alam kubur, sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya kuburan itu bisa menjadi taman dari taman surga atau galian dari galian neraka," (HR Tirmidzi no. 2460, katanya, "Ini hadits gharib, kami tidak mengenalnya kecuali dari jalur periwatan ini").

Inilah nilai yang menjadi pembeda satu dengan yang lain. Inilah tempat persinggahan terakhir yang membedakan seseorang dengan orang lain. Nilai kekal nan abadi yang berhak untuk diraih dengan usaha keras, susah payah dan pengorbanan. Tempat persinggahan terakhir yang menakutkan yang berhak mendapatkan seribu perhitungan dan pertimbangan.

Penggunaan lafaz "Zuhziha" dalam ayat tersebut, menurut Sayyid Quthb, menunjukkan bahwa neraka itu memiliki jaadzibiyyah (daya tarik/magnet) yang menarik keras siapa saja yang mendekat kepadanya dan masuk ke dalam ruang lingkupnya. Bukankah maksiat juga memiliki daya tarik yang menggiurkan?!
Karena itu, kita butuh orang yang menggerakkan dan menjauhkan kita sedikit demi sedikit agar selamat dari daya tarik neraka yang dahsyat itu! Maka, barangsiapa yang dijauhkan dari ruang lingkup neraka dan diselamatkan dari daya tarik/magnetnya  dan dimasukkan ke dalam surga, maka benar-benar ia telah beruntung, sukses dan berbahagia (Lihat Fii Zhilali'l Qur'an I/533).

Dunia, sementara dan memperdaya
Setelah menjelaskan kematian itu pasti menimpa setiap jiwa, ayat di atas ditutup dengan kenyataan bahwa "Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” ini sebuah warning bahwa dunia yang kita singgahi dengan segala pernak-perniknya; kelezatan fisik baik berupa makanan, minuman dan hubungan biologis suami isteri, maupun kelezatan non fisik seperti kedudukan, jabatan dan kekuasaan, semua itu betul-betul mataa'un (kesenangan), namun bukan kesenangan hakiki.

Ia hanya seperti barang komoditi yang dibeli secara tertipu dan terperdaya, tidak lama kemudian terkuak keburukan dan kebusukannya. Hanya kebanyakan manusia selama ini tertipu dan terperdaya sehingga mengganggap dunia itu segala-galanya yang pantas diraih dengan menghalalkan segala cara. Padahal ia kesenangan yang menipu, fana, hina, hangus dan akan ditinggalkan, tidak bisa dibawa ke liang lahat.
Allah swt berfirman, "Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal," (QS Al-A'laa [87]: 16-17).

Firman-Nya pula, "Dan apa saja [maksudnya: hal-hal yang berhubungan dengan duniawi seperti, kekayaan, jabatan, keturunan] yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?" (QS Al-Qashash [28]: 60).

Rasulullah juga telah mengingatkan dalam sabdanya, "Demi Allah, tidaklah perbandingan dunia dengan akhirat itu kecuali seperti (ketika) salah seorang kalian memasukkan jarinya ini–Yahya, perawi hadits, memberi isyarat dengan jari telunjuknya–ke dalam sumur (lalu diangkat), maka perhatikanlah apa yang kembali (masih menempel di jari)!" (HR Muslim no. 7376).
Maka, pantaskah kita menghabiskan seluruh potensi dan energi kita hanya untuk dunia yang seremeh dan sehina itu dengan mengorbankan akhirat kita?

Saterdag 11 Mei 2013

Ada Apa dengan Struktur Danau Luth?



Karakteristik paling menarik dari struktur Danau Luth adalah bukti yang menunjukkan bagaimana peristiwa bencana yang diceritakan dalam Alquran terjadi: Pada pantai timur Laut Mati, semenanjung Al Lisan menjulur seperti lidah jauh ke dalam air. Al Lisan berarti "lidah" dalam bahasa Arab. Dari daratan tidak tampak bahwa tanah berguguran di bawah permukaan air pada sudut yang sangat luar biasa, memisahkan laut menjadi dua bagian.
Di sebelah kanan semenanjung, lereng menghunjam tajam ke kedalaman 1.200 kaki atau 365,76 meter. Di sebelah kiri semenanjung, secara luar biasa kedalaman air tetap dangkal. Penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa kedalamannya hanya berkisar antara 15 meter sampai 18 meter. Bagian dangkal dari Laut Mati ini, mulai dari semenanjung Al Lisan sampai ke ujung paling selatan, dulunya merupakan Lembah Siddim.
Werner Keller menenggarai bahwa bagian dangkal ini, yang ditemukan terbentuk belakangan, merupakan hasil dari gempa bumi dahsyat yang telah ditulis dalam artikel ini pekan lalu. Di sinilah Sodom dan Gomorah berada, yakni tempat kaum Luth pernah hidup.
Suatu ketika, daerah ini dapat dilintasi dengan berjalan kaki. Namun sekarang, Lembah Siddim, tempat Sodom dan Gomorah dahulunya berada, ditutupi oleh permukaan datar bagian Laut Mati yang rendah. Keruntuhan dasar danau akibat bencana alam mengerikan yang terjadi di awal alaf kedua sebelum Masehi mengakibatkan air garam dari utara mengalir ke rongga yang baru terbentuk ini dan memenuhi lembah sungai dengan air asin.
Jejak-jejak Danau Luth dapat terlihat. Jika seseorang bersampan melintasi Danau Luth ke titik paling utara dan matahari sedang bersinar pada arah yang tepat, maka ia akan melihat sesuatu yang sangat menakjubkan. Pada jarak tertentu dari pantai dan jelas terlihat di bawah permukaan air, tampaklah gambaran bentuk hutan yang diawetkan oleh kandungan garam Laut Mati yang sangat tinggi. Batang dan akar di bawah air yang berwarna hijau berkilauan tampak sangat kuno. Lembah Siddim, di mana pepohonan ini dahulu kala bermekaran daunnya menutupi batang dan ranting merupakan salah satu tempat terindah di daerah ini.
Aspek mekanis dari bencana yang menimpa kaum Luth diungkapkan oleh para peneliti geologi. Mereka mengungkapkan bahwa gempa bumi yang menghancurkan kaum Luth terjadi sebagai akibat rekahan yang sangat panjang di dalam kerak bumi (garis patahan) sepanjang 190 km yang membentuk dasar sungai Sheri'at. Sungai Sheri'at membuat air terjun sepanjang 180 meter keseluruhannya. Kedua hal ini dan fakta bahwa Danau Luth berada 400 meter di bawah permukaan laut adalah dua bukti penting yang menunjukkan bahwa peristiwa geologis yang sangat hebat pernah terjadi di sini.
Sisa-sisa dari kota yang terkubur ke dalam danau, ditemukan di tepian danau. Peninggalan ini menunjukkan bahwa kaum Luth telah memiliki standar hidup yang cukup tinggi.
Rekahan merekam sejumlah bukt
Struktur Sungai Sheri'at dan Danau Luth yang menarik, hanya merupakan sebagian kecil dari rekahan atau patahan yang melintas dari kawasan bumi tersebut. Kondisi dan panjang rekahan ini baru ditemukan akhir-akhir ini.
Rekahan tersebut berawal dari tepian Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Danau Luth dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, dan berakhir di Afrika. Di sepanjangnya teramati kegiatan-kegiatan vulkanis yang kuat. Batuan basal hitam dan lava terdapat di Gunung Galilea di Israel, daerah dataran tinggi Yordan, Teluk Aqaba, dan daerah sekitarnya.
Seluruh reruntuhan dan bukti geografis tersebut menunjukan bahwa bencana geologis dahsyat pernah terjadi di Danau Luth. Werner Keller menulis: "Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewati daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman. Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan, petir, keluarnya gas alam, serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik yang telah tertidur lama sepanjang patahan. Di lembah yang tinggi di Jordania dekat Bashan masih terdapat kawah yang menjulang dari gunung api yang sudah mati; bentangan lava yang luas dan lapisan basal yang dalam yang telah terdeposit pada permukaan batu kapur. "
Belum pernah seorang pun menemukan kota Sodom dan Gomorrah yang dihancurkan, namum para akademisi percaya bahwa mereka berada di Lembah Siddim yang melintang dari tebing terjal ini. Kemungkinan air bah dari Laut Mati menelan mereka setelah gempa bumi. n www.harunyahya.com
(Pekan depan: Kehancuran bangsa Pompeii di Italia yang disebabkan oleh letusan gunung Vesuvius disebut-sebut sebagai pengulangan sejarah kaum Luth. Apa yang terjadi para mereka?)

Donderdag 09 Mei 2013

Alloh SWT memperlihatkan Kewaliannya Gus Dur



Selama ini Gus Dur dikenal sebagai mantan Ketua PBNU, juga  Mantan Presiden RI adalah  sosok yang sangat dikenal di seluruh dunia, baik di Barat dan Timur. Tokoh yang bersahaja ini juga dikenal keshalihannya, sifat kasih sayangnya kepada sesama manusia diakui di seluruh dunia. Dia juga dijuluki Guru Bangsa Indonesia. Walaupun demikian tidak ada manusia yang benar-benar sempurna di mata semua orang. Selalu ada pihak yang membencinya, sampai-sampai ada penganut  sekte agama (Salafy/Wahabi) yang terang-terangan berteriak mengafirkan bahkan memusyrikkan mantan Presiden RI ke-empat ini.  Tapi ingatlah wahai para pembaca yang budiman, ada peribahasa yang mengatakan: Becik Ketitik Olo Ketoro, yaitu yang baik akan terdeteksi dan yang buruk pun akan kelihatan. Terbukti Gus Dur Walaupun dikafir-musyrikkan oleh mereka yg membencinya, tetapi Jasadnya tetap utuh setelah dikubur setahun lebih. Ini membuktikan bahwa Gus Dur bukan seperti yang mereka sangkakan tentang kekafiran dan kemusyrikannya. Karena Jasad tetap Utuh setelah dikubur setahun adalah pertanda Jasad Gus Dur dijaga dari kehancuran oleh sang Mahakuasa Allah Swt.
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah suargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
(Saat tiba pada akhirnya
Tidak tersasar roh dan sukmanya
Disanjung Allah surga tempatnya
Utuh mayatnya juga kafannya)
(Bait terakhir  “Syi’ir Tanpo Waton” karya Gus Nizam yang suaranya mirip Gus Dur)
fakta inikah maksud dari perkataan Syeikh Nadzim: Ketika dulu ditanya apakah Gus Dur seorang wali apa bukan, beliau (Gus Dur) menjawab lihat saja nanti di akhir hayatnya (setelah meninggal). Kini terbukti, ternyata jasadnya masih tetap utuh setelah dikubur setahun lebih!

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=egraIAVDmjw&w=480&h=390]

Subhanallah! Makam Gus Dur Ambles, Jasad Masih Utuh

Hujan deras yang mengguyur kota santri Jombang membuat makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng Jombang ambles. Yang lebih mengagetkan, jasad mantan presiden ke empat itu masih utuh. Kain kafan yang membungkus jasad Gus Dur masih utuh dan putih.
Zainul, salah satu petugas keamanan pondok mengatakan, amblesnya makam Gus Dur terjadi tiga hari lalu. Saat itu pengunjung makam Gus Dur sedang tinggi-tingginya. Sudah begitu, hujan deras terus mengguyur kawasan Tebuireng. AKibatnya, makam mantan Ketua PBNU tersebut ambles.
Praktis, kejadian itu membuat penghuni Tebuireng kalang kabut. Mereka beramai-ramai melihat kejadian aneh tersebut. Sebuah lubang akibat gerusan air menganga lebar sehingga menampakkan kain kafan pembungkus tubuh tokoh yang dikenal dengan berbagai anekdotnya ini.  “Subhanallah, kain kafan Gus Dur masih utuh. Putih bersih seperti baru,” kata Zainul, Jumat (18/2/2011).
Dia menambahkan, kejadian itu pertama diketahui oleh pedagang asongan yang biasa menjual VCD tentang Gus Dur. Pedagang asongan itu bernama Waldi. “Namanya pak Waldi, ia  melaporkan kejadian itu ke saya yang kebetulan sedang berjaga di pos utara (pos pintu keluar masuk para peziarah),” tambah Zainul.
Zainul menerangkan seketika ia berlari menuju areal makam. Dalam hitungan detik lubang di pusara Gus Dur ini pun segera ditutupi dengan pasir ala kadarnya. Baik penjaga dan pengurus pondok langsung membuat barisan blokade untuk menutupi lubang di pusara Gus Dur. Hal ini dimaksudkan agar peziarah tidak sampai mengambil gambar. Pasalnya, jasad Gus Dur yang sudah setahun lebih dimakamkan masih tetap utuh.
Hanya saja, kabar fenomena langka tersebut terkesan disembunyikan oleh pengurus pondok lainnya. Salah satunya  M.Hasan, salah satu penjaga pos utama pondok pesantren Tebu ireng. Bapak kandung dari Zainul, penjaga yang kali pertama menerima laporan amblesnya makam Gus Dur ini menceritakan, dirinya juga ikut menutupi lubang dimakam Gus Dur tersebut.
Di bawah guyuran hujan itu dia mengaku bersama empat orang yang lain termasuk anaknya Zainul, melihat sesuatu yang ganjil. “Tapi saya gak berani cerita, itu bukan wewenang saya,” kilah Hasan.
Hingga saat ini di lokasi makam Gus Dur sudah diberi pembatas. Hal itu dilakukan agar pengunjung tidak menerobos masuk. Selain itu makam yang ambles tersebut sudah di tutup pasir. Bahkan, segunduk pasir masih tersedia disamping makam tersebut. [but]

Selain Tetap Utuh, Jasad Gus Dur Juga Bersinar

Pasca amblesnya makam KH.Abdurahman Wahid atau Gus dur, keluarga besar almarhum tokoh pluralis langsung menggelar rapat internal. Tidak ada yang tahu isi pembahasan rapat bani Hasyim tersebut. Namun dipastikan rapat ini tidak lepas dari amblesnya makam Gus Dur yang berakibat terlihatnya kain kafan yang masih bersih serta utuhnya jasad Presiden RI ke IV tersebut.
Salah satu orang dekat keluarga besar bani Hasyim, Sholahul Am Notobuwono (Gus Aam) membenarkan jika fenomena langka itu sedang dalam pembahasan internal keluarga.  “Saya sekarang lagi di Jakarta dan keluarga sedang bahas masalah amblesnya makam Gus Dur,” terang Gus Aam yang juga pengasuh ponpes Tambakberas ini, Jumat (18/2/2011).
Gus Aam yang dihubungi via telepon ini juga mengatakan, permasalahan itu sengaja disembunyikan guna mencegah membludaknya kembali para peziarah ke makam pendiri NU itu.
Tidak hanya itu, amblesnya makam Gus Dur yang bertepatan dengan peringatan maulid nabi, Selasa (15/2) lalu, menurut ketua PC.GP.Ansor Jombang ini sebenarnya telah direspon langsung dua putri Gus Dur.
Inayah dan Alissa telah melihat mendatangi pondok pesantren Tebuireng beberapa jam pasca  amblesnya makam Gus Dur tersebut. “Mbak Inayah sudah datang ke Jombang, disusul Mbak Alissa,” tambah Aam mengakhiri pembicaraan.
Kabar tentang kondisi jasad utuh serta kain kafan yang masih putih bersih ternyata telah tersebar ke se antero wilayah. Di kalangan Gusdurian (pengagum Gus Dur) meski masih sedikit terselubung, diakui jika fenomena yang menunjukkan sifat kewalian Gus Dur benar adanya.
“Kami mendengar jika jasad mendiang Gus Dur tidak hanya itu, malah saat ambles, nampak sinar terang muncul dari dalam tanah yang memancar dari jasad beliau (Gus Dur). Dan satu lagi kabar ini sudah menjadi perbincangan hangat di Jakarta,” tutur Munasir Huda salah satu Gusdurian yang tinggal di wilayah Diwek ini.
Namun bagi Huda, hal tersebut bukanlah satu kebohongan belaka jika melihat sepak terjang dan perjuangan Gus Dur selama ini. Ditambah kejadian amblesnya makam hingga terlihatnya jasad Gus Dur yang masih utuh bertepatan dengan peringatan maulid nabi. “Tuhan itu Maha Besar, kalau Tuhan berkehendak apa yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Ini menunjukkan sifat kewalian Gus Dur kian kentara,” jelas Huda menambahkan. [but]

Mengapa Jasad Gus Dur Tetap Utuh

Ketika makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng Jombang ambles, Selasa (15/2/2011), kain kafannya terlihat tetap putih bersih. Jasadnya masih utuh. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Ahli Geologi Yogyakarta Agus Hendratno pernah menyatakan, dari teori geologi, memang bisa saja jasad manusia yang dikubur akan tetap utuh. Penyebabnya mungkin saja di dalam tanah itu tidak terdapat hewan organik yang bisa mengubah jasad manusia, seperti kulit dan daging menjadi tanah.
“Sebenarnya peristiwa utuhnya jenazah masuk lebih kepada urusan spiritual. Tapi kalau mau dikait-kaitkan ke dalam teori geologi, bisa saja di liang lahat itu tidak terdapat hewan organik,” urainya.
KH Said Budairy juga pernah membahas jasad yang diketahui masih utuh walau sudah meninggal beberapa tahun. Menurutnya, jasad itu dilindungi oleh Allah. “Kejadian seperti itu sudah sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Dan biasanya yang jasadnya seperti itu adalah orang-orang yang hafidz Alquran dan alim,” jelasnya.
Ditambahkannya, untuk melihat kealiman si jenazah bisa dilihat dari perjalanan hidup almarhum. “Dan kalau seperti yang saya dengar kiai itu sebagai orang yang ahli ilmu, itu sudah tidak salah lagi. Berarti kiai itu dilindungi Allah di dalam kuburnya,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, peristiwa jasad utuh memang tidak hanya dialami oleh Gus Dur. Bulan Agustus tahun 2009, warga Tangerang dikagetkan ketika menyaksikan jasad Kiai Abdullah Mukmin masih utuh. Padahal usia jasad tersebut sudah 26 tahun. Kiai Abdullah adalah seorang guru agama. Pada tahun 1950-an, setelah belajar di Darul Ulum, dia ke Makkah selama 25 tahun.
Peristiwa yang sama terjadi di Banjarmasin September 2009. Saat itu makam Murah bin Jamil dibongkar untuk dipindahkan, pihak keluarga kaget, kondisi rangka, kulit, daging rambut dan gigi masih tetap terpasang. Padahal Murah bin Jamil telah meninggal 8 tahun sebelumnya.
“Beliau dikenal orang yang sederhana, baik hati dan perhatian dengan keluarga. Bahkan, beliau sayang dengan masyarakat sekitar,” kata salah satu anggota keluarga, waktu itu.
Di Pekalongan, justru ada jasad yang dikubur lebih dari 30 tahun ternyata masih utuh. Bahkan kain kafan dan talinya tak rapuh. Peristiwa langka ini menggegerkan warga sekitar Pemakaman Umum Kompleks Masjid Al Husein, Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, pada bulan Mei 2010. Sayangnya, warga tidak mengetahui nama dan ahli waris dari jenazah tersebut.
Masih banyak kejadian orang meninggal puluhan tahun tetapi jasadnya masih utuh. Sama seperti Gus Dur, mereka adalah orang-orang yang selama hidupnya berlaku baik dan beribadah kepada Allah SWT. [but]
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2011-02-18/93248/Mengapa_Jasad_Gus_Dur_Tetap_Utuh?

Menjawab Pertanyaan Non Muslim Tentang Isra’ Mi’raj

Seorang Non Muslim mengajukan pertanyaan
Adakah yang bisa memberi pencerahan tentang ” ISRA MIRA’J
  1. Apakah Nabi Mohammad pernah naik ke Sorga?
  2. Waktu Isra Mira’j hanya dalam mimpi atau fakta?
  3. Di langit tingkat ke sekian Ia berjumpa dengan siapa saja dan apakah yg dibahas?
  4. Apakah tujuan isra mira’j itu?
mohon penjelasan , maaf sy awam soal ini.
  Jawaban Muslim
‎1. Ya, nabi pernah ke Sidratul muntaha
2. Fakta
3. Abraham,Musa, dan para nabi yg lainnya.
4. Membawa perintah Shalat-Aslama.

Non muslim menanggapi==>
Thanks atas penjelasannya,
1. hanya sy agak sedikit terganggu jika dibandingkan dg Alkitab ” Tidak seorgpun yg telah turun dari Sorga selain dari pd Dia yg telah turun dari Sorga” Yoh 3:13. kemudian setelah Yesus bangkit Ia naik lagi ke Sor…ga Kis 1:11 jika masih ada org lain lagi berarti Alkitab salah tulis, atau mungkin pemahaman Sorganya yg berbeda, menurut Alkitab dan Alquran.
2. Sy pernah mendengar dari teman muslim bahwa hanya dlm mimpi.
3. apa saja yg dibahas sy ingin tau4. mengapa dan siapakah yg berkuasa menentukan shalat – Aslama·
Muslim Menjawab :
tanggapan untuk no 1 Ayatnya begini :
 Alkitab King James 2000 (© 2003)
Dan tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga, tetapi dia yang turun dari surga, bahkan Anak Manusia yang di sorga. Kata αναβεβηκεν-Naik adalah verba – sempurna aktif indikatif – orang ketiga tunggal, jadi yg dimaksudkan Konteks ayat tersebut yang NAIK kesorga adalah bukanlah Yesus, namun “Seorang lelaki”(yg tengah menjadi bahan perbincangan saat itu) Sebab pada kata terakhir ada tertulis “ἄνθρωπος, ου, ὁ ” Ingat! DALAM KONTEKS AYAT INI YA.
Untuk Point 2 , 3, dan 4 :
Macam macam pendapat tentang peristiwa Isra Mi’raj
1. ada yang mengatakan bahwa Isra mi’raj dilakukan ruh saja
2. ada yang mengatakan bahwa Isra mi’raj dilakukan ruh dan jasad
3. ada yang mengatakan bahwa Isra dilakukan ruh dan jasad,sedangkan mi’raj ruh saja
4. ada yang mengatakan bahwa Isra mi’raj hanya mimpi
5. ada yang mengatakan bahwa Isra mi’raj berupa kasyaaf (diperlihatkan denganmembuka hijab)
6 ada yang mengatakan bahwa Isra mi’raj penguraian molecule seperti film star traek
7 yang akan saya paparkan disini,yaitu bahwa Rasul Allah di Isra mi’rajkan dengan cara melepaskan jasad dan ruh rasul Allah dari demensi tempat,kedaan dan waktu (TKW)
Terjadinya peristiwa tersebut.Setelah terjadinya tahun duka cita,maka tahun berikutnya setelah kejadian di Thoif,Rasul kembali ke Makkah ,merasa tidak mungkin lagi rasul Allah kembali dengan aman,maka sesuai adapt pada waktu itu,maka Rasul memanfaatkan lembaga perlindungan pada waktu itu disebut ” istijaar” kebiaasan itu sampai Islam tegak masih dipakai.
Maka ketika beliau melalui gua Hira,beliau bertemu dengan kenalan beliau yaitu Abdullah bin uraiqith;yang disuru rasulullah meminta istijaar (perlindungan) kepada Suhail bin Amr,Suhail pun tidak berani menjamin Rasul untuk kembali ke Makkah ,kemudian rasul menyuruh lagi Abdullah bin uraiqith menemui Muthim bin Adiy salah seorang kepala Quraisy dan beliau berani menjamin; sampai kemudian terjadinya peristiwa Isra mi’raj, dan banyak sekali Hadits yang menceritakan peristiwa tersebut.
diriwayatkan bukhori dan Muslim dari Anas bin Malik
1. dibelahnya dadaku dan dibersihkan hatiku.
2. di isinya iman dan hikmah
3 ditunggangkan aku ke atas Buroq
4 adanya Tanya jawab pada saat naik kelangit
5 disuruh memilih khamar ,madu dan susu
1 dibelah dadaku dan dibersihkanUntuk mendekat kepada Allah hati harus bersih,Asy Syam“pasti berhasil orang yang membersihkan dirinya”Membersihkan hati dari akhlak tercela,yakni dari dari perkataan atau perbuatan yang bertentangan dengan keinginan Allah.sebab istilah ahlak ialah sikap ,perkataan dan perilaku seorang makhluk yang bersesuai dengan kehendak sang Khalik(Allah)
2. isilah jiwa yang sudah bersih tadi dengan Iman danDengan mengisi jiwa kita dengan akhlak yang terpuji Allah akan membantu kita dalam setiap persoalan.3.di tunggangkan diatas Buroq.Imam Ghazali mengumpamakan menunggangi hawa nafsu,dan bukan ditunggangi hawa nafsu akan mampu melesat mendekat kepada Allah swt,
Qs Al Jatsiyah 23“apakah kamu tidak perhatikan orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya,dan Allah menyesatkan dia dengan Ilmu (karena konsepsi salah) dengan menutup pendengarnya dan hatinya dan dijadikan pandangannya ada penutup. Maka siapakah yang memberi petunjuk selain Allah ? apakah kamu tidak sadar?”
4 ada Tanya jawab pada saat naik ke langit ,berarti bahwa hidup ini harus ada procedure/proses dan disiplin.
Qs Ali Imron 31katakanlah”:sekiranya kamu mencintai Allah maka nati Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian,dan Allah Maha pengampun lagi maha penyayang”dalam hidup ini memerlukan suatu prosedur dan disiplin tanpa menempuh prosedur dan disiplin hidup ini akan amburadul
Qs Asy Syuro 15“ karena demikianlah itu,maka ajaklah teguhlah kamu sebagaimana diperintahkan/tempuhlah prosedur yang benar dan berdisiplilah,dan jangalah kamu mengikuti hawa nafsu mereka,ja(jangan terpengaruh oleh sikap dan tindakan mereka yang mungkin menggoda kamu) dan katakanlah: “aku beriman kepada apa yang diturunkan Allah kepada dari Al Kitab,dan disusruh aku untuk menegakkan keadilan(menempatkan sesuatu secara proporsional) ,Allah itu Tuhan kami dan Tuhan kalian ,adapun pekerjaan kami berbalas kepada kami dan pekerjaan kalian akan berbalas pada kalian,tiada ada yang berbantahan diantara kita ,Allah akan mengumpulkan kita nanti kepadanya kita akan dikembalikan.”
5 disuruh memilih Khamar,susu dan maduDipilihnya madu,adanya peristiwa memilih ,itu adalah symbol bahwa hidup adalah setiap saat akan dihadapkan antara beberapa pilihan. “Live is a matter of choise”
Qs Az zumar 17-18Tujuan dari Isra mi’raj adalah“Agar kami mempertontonkan ayat-ayat Kami”
Qs al Isra 1Atau Qs An Najm 18,yang berbunyi “benar-benar dia telah melihat ayat-ayat Kami yang besar”Inilah yang dikatakan”tajalla” artinya bahwa kebesaran Allah dan kehebatan Allah menjadi Jelas buat kita.
Qs An Najm 2-18“sahabatmu itu (Muhammad) tiada sesat dan tiada keliru .dan dia tidak berkata-kata dengan kemauan sendiri,itu hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. Dia diberi pelajaran oleh yang sangat kuat(Jibril) yang mempunyai kepandaian dan dia itu cukup sempurna.sedang dia(Jibril) di bagian yang tinggi dari tepi langit,kemudian dia mendekati dan bertambah dekat .maka jaraknya hanya antara dua panah dan lebih dekat dari itumaka diwahyukan oleh Allah kepada hambanya apa yang diwahyukan fikiran dan perasan Muhammad tidaklah berdusta atas apa-apa yang dilihatnya.apakah kamu hendak membantahnya atas apa yang ia lihat?Dia pernah melihat Jibril pada waktu lain bidara diujung yang paling tinggi ,didekat situ ada taman syurga tempat tinggal .ketika pohon bidara itu ditutupi oleh apa-apa yang menutupi .apa yang dialaminya tidaklah menyimpang dan tidaklah pula melampaui(apa yang dilihatnya bukan khayalan tetapi riel/nyata) sesungguhnya dia telah melihat tanda-tanda Tuhannya yang besar.”Isra mi’raj mukjizat atau fitnah(ujian)?
Kata mukjizat berasal dari kata-kata ‘ajaza..ya’jizu..’ajza=lemah,tidak mampu,
Dari situ terjadi kata : a’jaza…yu’jizu…I’jaazaa..mu’jizat yang berarti mu’jizat yang arti sesungguhnya ialah: melemahkan logika orang kafir. 
 Mengapa?Karena dengan memperlihatkan mu’jizat kepada orang kafir,maka orang kafir tersebut terpana,karena otaknya tidak mampu untuk mengerti kejadian itu .Isra mi’raj mukjizat atau fitnah(ujian)?
Bagaimana cirri-ciri mu’jizat?
1. disaksikan orang banyak2. setelah peristiwa tersebut hati orang kafir terguncang3. setelah peristiwa tersebut orang beriman semakin mantap keimanannya
sebagaimana yang sudah terjadi pada nabi-nabi terdahulu(sebelum nabi Muhammad saw)nabi Ibrahim dibakar oleh namrud,pembakaran tersebut disaksikan orang banyak,melihat nabi Ibrahim dibakar tetapi ternyata api tidak mampu membakarnya,maka orang kafir tergoncang hatinya,orang beriman semakin mantap keimanannyanabi Musa membelah lautan,banyak orang yang menyaksikan ,orang kafir tergoncang hatinya,orang beriman semakin yakin keimanannya.Nabi Isa menghidupkan orang mati(dalam al kitab kemampuan menghidupkan orang mati tidak hanya Isa/Yesus yang bias,tapi ada nabi lain juga mampu menghidupkan orang mati,bahkan tulangnya/karena sudah mati menyentuh mayat lain,mayat lain tersebut juga bias hidup kembali) orang kafir terguncang hatinya,orang beriman semakin yakin akan keimanannya.Sekarang bagaimana peristiwa Isra mi’raj?
Begitu Rasulullah kembali ,pada pagi harinya beliau bertemu dengan Abi Jahal bin Hisyam.Abi Jahal bertanya kepada Nabi, “kelihatannya engkau memikirkan sesuatu ya Muhammad ?”Nabi menjawab: “benar sekali ya Abal Hakam,aku baru kembali kembali dari masjidil Aqsa.”Tersungging senyum pada bibir Abi Jahal bin Hisyam,dalam hatinya tentu adanya suatu moment untuk menjatuhkan Nabi Muhammad,karena menurut dia kemarin dia masih melihat Nabi ada dipasar ‘Ukaz.
Bagaimana kalau aku mengumpulkan orang untuk berkumpul disini,mendengar perjalananmu ke masjidil Aqsa?” nabi menjawa: “silahkan engkau kumpulkan!” dengan girang Abi Jahal mencari orang yang mau mendengarkan cerita Muhammad,agar mereka tahu Muhammad kurang waras(begitu menurut pikiran Abi Jahal) . Orang pertama yang ditemuinya ialah Abu bakar ,tahukah engkau bahwa sahabatmu Muhammad menerangkan kepadaku bahwa ia berangkat semalam ke masjidil Aqsa,Abu bakar kemudian bertanya:”benarkah dia ngomong begitu?” Abi Jahal menjawab:”demi latta dan Uzza begitulah katanya.”. “kalau itu dikatakan bahkan yang lebih dari itu aku percaya.” Jawab Abu Bakar,maka sejak itu dijuluki Abu Bakar Siddiq, setelah orang berkumpul kemudian Nabi Muhammad menceritakan perjalanannya(Isra mi’raj) , orang kafir hatinya tidak terguncang,bahkan semakin menjadi-jadi kekafirannya, orang beriman ada sebagian yang terguncang keyakinannya.
Jadi peristiwa Isra mi’ra dengan standar diatas tidak termasuk mu’jizat,Kalau bukan Mu’jizat terus namanya apa?
Mari kita lihat Qs 17:60“Dan ketika Kami berfirman kepadamu(Muhammad) sesungguhnya Tuhan engkau itu kekuasaan-Nya manusia (yang berkuasa penuh atas manusia) Tiada kami menjadikan pemandanganmu (apa yang terjadi dalam Isra mi’raj) melainkan adalah fitnah (cobaan) bagi manusia. Dan pohon terkutuk yang tersebut dalam Al Qur’an (kondisi engkau Muhammad dikala engkau menerangkan Isra mi’raj mu,kurang lebih seperti dikala engkau menerangkan adanya pohon Zaqqum di neraka) Kami menakuti mereka,maka mereka tidak bertambah takut melainkan bertambah melampaui batas nya berlebihan.”Jadi Isra mi’raj bukan mu’jizat tetapi fitnah(ujian) untuk manusia,seperti apakah kualitas keimanan mereka
Bagaimana terjadinya peristiwa tersebut?
Coba kita perhatikan surah Al Isra 1 yang berbunyi :
Maha suci Allah yang menjalankan bersama hamba-Nya di waktu malam ;dari Masjidil Haram ke masjidil Aqsa,yang Kami memberkatinya di sekelilingnya,agar kami mempertotonkan kebesaran Kami ,sesunggunya Dia Allah dia itu Maha mendengar lagi Maha melihat
Sudah kita ketahui pada penjelasan sebelumnya bahwa dimulai kalimat “subhana” adalah Allah ingin memusatkan jiwa Muhammad saw kepada satu titik yang terpusat yaitu “TAUHID” agar beliau tidak tergantung kepada aeorangpun.
Cuma Allah lah tempat bergantung ,Cuma Allah lah tempat kita semua tergantung . Dialah Allah tempat kita harapan kita. Qs 94 :8“Dan kepada Tuhanmu semata kamu yang menggantungkan harapan.”
Allahlah yang menjalankan dengan hambanya ,sebab kalimatnya berbunyi dengan tambahan “BI” yang berarti=dengan ,jadi “bi abdihi”berarti dengan hambanya,bukan menjalankan hambanya ,kalau menjalankan hambanya maka bunyinya “asra abdahu” maksudnya adalah bahwa Rasulullah di Isra’ dan mi’rajkan bersama atau dengan jibril bukan berangkat.Bagaimana caranya Allah “menjalankan hambanya” ?
disebut padakan pada kalimat selanjutnya, yaitu “yang telah kami berkati sekelilingnya” ,banyak ulama yang menafsirkan kalimat ini untuk Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa,atau mungkin tempat yang jauh, namun dalam hal ini saya lebih cenderung kalimat ini buat Rasulullah. Karena ayat ini menceritakan tentang Isra mirajnya Rasulullah,dan Rasulullah sebagai obyek (cerita yang utama) yang diceritakanApa maksud Rasulullah diberkati sekelilingnya?
Kita semua makluk Allah terikat /terkurung oleh dimensi tempat ,keadaan dan waktu (TKW). Maka masud ayat tersebut adalah Rasulullah beliau tidak terikat lagi oleh tiga demensi tersebut
1 tidak terikat demensi tempata. tidak terikat oleh jauh atau dekat,jadi bisa menembus ,milyaran galaxy pun tidakmenjadi persoalan.beliau tidak terikat pada kedaan tinggi atau rendah. beliau tidak terikat pada vertical atau horizontal ,maka kalimat dalam ayattersebut 4JJl cukup menggunakan kata “asra’” memperjalankan diwaktumalam=horizontal tidak diterangkan mi’rajnya (vertical) bagi orang yang sudah terlepas dimensi tempat tidak ada bedanya.d. tidak terikat pada luas atau sempit ,dsbe tidak terikat pada atas atau bawah
2 beliau tidak terikat pada demensi keadaan ,berartia. tidak terikat pada keadaan yang mengandung udara atau tidakb. tidak terikat pada keadaan di alam nyata atau alam ghoibc tidak terikat pada keadaan ditempat yang dingin atau yang panasd tidak terikat pada keadaanbergerak atau diame tidak terikat pada keadaan segar atau lemas/lelah3 beliau tidak terikat pada dimensi waktu ,berarti:a. tidak terikat kepada : belum ,sedang dan akan.shalat /melihat dimasjidil Aqsa (padahal pada waktu itu masjid tersebut belumdibangun kembali)Bertemu dengan syurga yang belum ada/yang terjadi untuk akan datang,shalat bersama dengan nabi-nabi yang lainb tidak terikat lama atau sebentar ,perjalanan,lama atau sebentar berdialog dengan nabi-nabi
dan perlu kita ketahui bahwa ada yang beranggapan bahwa Rasululllah berangkat dengan Buroq(memang dengan Buroq tetapi bagaimana caranya kita tidak tahu) karena Buroq berasal dari kata ba…ra ..qa yang akhirnya berubah menjadi barqa yang berarti kilat ,maka banyak mengartikan kecepatannya seperti kilat yang kecepatannya 300.000 Km/detik ,ini bisa berkaitan dengan perjalanan Hadist Nabi yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim ,yang menggambarkan Buroq sebagai binatang .
bagaimana memahami hadist tersebut?
Dalam memahami hadist tersebut tidak bisa dipahami secara harfiah,karena kalau dipahami secara harfiah,akhirnya jadi tidak masuk akal.Karena kalaupun Buroq punya kecepatan 300.000km/detik tidak akan mampu sampai lagi dalam waktu satu malam, karena luasnya alam semesta ini,ditambah lagi bukan hanya menempuh alam nyata tapi juga ke alam ghaib,sidratul muntaha dan syurga,jadi kalau hanya dengan kecepatan juga maka tubuh Rasulpun bisa hancur,karena cepatnya .
dan perlu di ingat pada waktu beliau pulang dari Masjidil Aqsa ,beliau bertemu dengan kafilah Bani Tamim ,Beliau memberi salam kepada mereka ,kafilah itu begitu terkejut,sehingga panik dan salah seekor unta yang berwarna merah ,patah kakinya,hal ini sebulan kemudian diterangkan oleh mereka(Bani Tamim) yang tiba di Makkah ,bahwa unta itu patah kakinya karena mereka terkejut mendengar salam ,jarak antara Masjidil Haram sampai masjidil Aqsa sekitar 1000 Km,kalau kecepatan Buroq 300.000 Km/detik ,berarti jarak tempuhnya hanya 1/3 detik,mampukah dalam waktu tersebut memberi salam dan Bani Tamim mampukah mereka mendengar secata jelas dan utuh?Mampukah dalam kecepatan itu mampu mempertemukan Nabi Adam dan Nabi-nabi lain bertemu dalam tempat dan waktu bersamaan,padahal mereka berada pada waktu berbeda?
Maka dengan uraian diatas saya lebih cenderung bahwa Isra mi’raj Rasulullah melalui diangkatnya Rasulullah dari demensi tempat,waktu dan keadaan.Dan perlu diketahui tentang Buroq ,pada masa itu alat transportasi yang ada adalah dengan binatang:Unta,kuda,keledai. Maka bisa dipahami bahwa rasulullah menerangkan dengan apa perjalanannya ,maka beliau menerangkan dengan Buroq yang diasumsikan seekor binatang,beliau menerangkan sesuai kadar kemampuan/pengetahuan umat pada masa itu ,dalam berdakwah harus menggunakan bahasa yang mereka mengerti/sesuai dengan kadar akal dan kemampuannya.Dan perlu kita ketahui juga bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah upaya manusia untuk menembus demensi Tempat,Keadaan,Waktu.
Mungkin puluhan tahun yang lalu orang mampu berkomunikasi melalui data,suara , dan visual yang jarak dan waktu bukan menjadi masalah ,mungkin dianggap tidak masuk akal,kalaupun bisa mungkin orang-orang yang dianggap sakti /berilmu tinggi,punya kempuan supra natutal,apalagi 1400 tahun lalu ,tetapi sekarang dengan kemajuan teknologi hal-hal tersebut tidak menjadi aneh,tetapi kemajuan teknologi yang kita lihat dan kita nikmati belun ada apa-apanya dibandingkan dengan peristiwa Isra mi’raj.Dari waktu ke waktu alat transportasi semakin canggih,ini juga upaya untuk menembus demensi Tempat keadaan dan waktu,dan ini belum ada apa-apanya dengan alat Transportasi Rasulullah pada saat Isra’ Miraj.Tentang kemajuan dalam bidang kedokteran/ pembedahan ,yang selalu berupaya untuk meminimalisir rasa sakit yang dibedah ,juga belum ada apa-apanya bagaimana RasulullahDibelah dadanya,.maka sekali lagi dalam memahami sesuatu(terutama Hadist) kalau hanya berdasarkan akal maka itu relative ,tergantung akal siapa dan kapan dicerna masalah tersebut ,maka kita jangan tergesa-gesa menilai bahwa hadist-hadist tentang Isra’ Mi’raj mengganggu rasionalitasapa yang didapat Rasul dari Ira’mi’raj?
pada saat itu Rasulullah dipertemukan dengan para nabi,yakni :
1.Adam
2.Musa
3. Harun
4. Yahya
5. Isa
6. Yusuf
7. Idris
8. Nabi Ibrahim
ketika bertemu,apakah mereka hanya sekedar bertanya seperti dikemukakan dalam hadist,:
selamat datang anak yang sholeh,saudara yang sholeh?jiwa penasaran ada pula pada nabi saw,tentu beliau akan menanyakan pengalaman-pengalaman para nabi tadi,mengapa harus dipertemukan tersebut?ini perlu penelaahan lebih lanjut.
1.Nabi Adam as,adalah bapak pembentuk keluarga pertama
2. Nabi Musa as,askarena Musa mempunyai pengalaman berhadapan dengan Fir’aun,kepala negara didalam negeri sendiri
3Harun as,orang yang fasih dalam berdialog,kalau sekarang diplomat ulung
4. Yahya as ,berpengalaman berhadapan dengan Herodes,kaisar Romawi masa itu,sesuatu kekuasaan dari luar negeri5.Isa as,berhadapan dengan para pengikut yang menghormati secara berlebihan/mengkultuskan/dikhianati oleh salah satu muridnya6.Yusuf as,ahli dalam bidang perekonomian
7.Idris as,orang yang cerdas/intektual/cendekiawan8.Ibrahim as,bapak Tauhid ,simbol sesorang yang mempunyai keimanan sangat tinggi
jadi apa yang didapat nabi Muhammad saw ,adalah agar lebih bertambah luas wawasannya tentang kehidupan dan perjuangan ini.dari dialog ini maka mendapatkan ilmu tentang kesabaran. disamping itu beliau melihat alam semesta raya yang nyata,berupa planet-planet dan galaxy,alam ghaib syurga dan neraka,maka seolah-olah Allah hendak menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi Muhammad saw dalam kehidupan ini adalah kecil semata,kekuatan Quraisy,kekaisaran persia,dan romawi timur bukanlah apa-apa dibandingkan kehebatan dan kekuasaan Allah.dan dalam mengahdapi problema kehidupan itu diperlukan alat yang patent,yaitu: sabar dan shalat.
Qs 2:153 “jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu(mengatasi problema kehidupan) ,sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang sabar.”namun apakah arti sabar ? bukanlah ditampar kanan berikan pipi yang kiri,melainkan devinisi sabar ada pada
Qs 3:146″Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”
Maka Makna Sabar adalah
1.mereka tiada merasa lemah dalam menghadapi musibah waktu melaksanakan fisabilillah,artinya punya daya tahan yang kuat
2.mereka tidak gampang lesu,artinya daya juangnya kuat.tidak gampang menyerah,artinya tidak pasif menerima nasib saja tetapi,
3. Aktif
4.creative
jadi sabar mengadung 4 unsur,yaitu: daya tahan kuat,daya juang tangguh,aktif dan kreatif1. mengapa harus daya tahan kuat? karena hidup adalah ujian Qs 29:1-32.mengapa harus daya juang tangguh? daya juang tangguh karena hidup adalah tempat berjuang Qs 9:333.harus aktif karena hidup adalah perlombaan,Qs 2:148